GridFame.id- Mungkin Anda pernah merasa kesulitan mengingat sesuatu atau bahkan sulit berkonsentrasi?
Ini bisa jadi penyebabnya adalah kurangnya merawat bagian penting dari tubuh yakni otak.
Menjaga otak agar tetap sehat sama pentingnya dengan jaga kesehatan organ-organ tubuh yang lain.
Otak merupakan pusat kendali dari semua aktivitas yang terjadi di dalam tubuh.
Sehingga tak heran, ketika otak rusak dapat mempengaruhi pikiran, memori hingga kinerja tubuh.
Maka dari itu, pentingnya megubah kebiasaan buruk yang dapat berdampak tidak baik bagi otak.
Sebagian dari kita mungkin tak menyadari bahwa beberapa rutinitas yang dilakukan setiap harinya dapat melukai otak.
Setidaknya, ada 5 kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan dan dihindari karena dapat menurunkan kinerja otak.
Multitasking
Ya, multitasking sangat tidak dianjurkan dan kebiasaan ini dapat mempengaruhi kesehatan otak.
Bahkan berita yang sudah lama beredar, bahwa multitasking juga dapat berdampak terhadap produktivitas sehingga mengubah otak dan membuat seseorang kurang efektif.
Melansir Insider (1/11/2021), seorang ahli saraf dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Earl Miller mengatakan bahwa otak kita tidak bisa terhubung dengan baik terhadap banyak tugas.
Ketika orang-orang mengira mereka mampu melakukan banyak tugas, mereka sebenarnya hanya beralih dari satu tugas ke tugas lain dengan sangat cepat.
Selain itu, setiap kali mereka melakukannya, ada konsekuensi kognitif yang menyertai.
"Multitasking juga meningkatkan hormon stres kortisol serta hormon fight or flight (melawan-atau-lari) adrenalin, yang dapat merangsang otak secara berlebihan dan dapat menyebabkan kabut mental atau pemikiran yang kacau," ujarnya.
Kurang tidur
Kebiasaan ini juga jarang disadari oleh seseorang. Kurang tidur ternyata dapat menyebabkan demensia di waktu tua.
Melansir WebMD, seseorang yang kurang tidur atau memiliki waktu yang tak teratur mempunyai peluang lebih tunggi terkena Alzheimer.
Jadi jika Anda mengalami gangguan tidur, segera ambil penanganan yang sesuai. Misal kurangi kafein dan alkhohol. Anda pun dapat meminta bantuan medis jika memang diperlukan
Mengencangkan volume headphone
Sebagian orang merasa volume full untuk mendengarkan musik sangat asik dan membuat orang rileks dari beberapa aktivitas padatnya.
Padahal faktanya, mendengarkan musik melalui headphone dalam volume tertinggi dapat merusak pendengaran dan otak.
Jika pendengaran rusak, maka kerja otak pun akan terganggu sehingga akan bekerja lebih keras dalam menerjemahkan suara yang ada di sekitar Anda.
Keseringan menatap layar
Keseringan melakukan pekerjaan dari rumah selama pandemi Covid-19 juga harus diwaspadai, terutama bagi Anda yang bekerja di depan layar .
Bukan hanya ponsel, namun juga tablet, laptop, bahkan personal computer (PC).
Kurangnya interaksi sosial membatasi peluang otak untuk membuat koneksi yang lebih baik.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kesepian dan depresi, kondisi mental yang berkontribusi signifikan terhadap penurunan kesehatan otak.
Menurut para ahli, waktu menatap layar yang berlebihan memiliki efek negatif pada kemampuan intelektual serta kesejahteraan emosional.
Sebab tak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, seperti mata, telinga, leher, bahu, punggung, pergelangan tangan, dan lengan, terlalu banyak menatap layar juga mengganggu kualitas tidur malam.
Hobi rebahan
Kaum rebahan, sebaiknya mulai saat ini Anda harus meninggalkan kebiasaan buruk ini.
Selain memiliki peluang semakin besar terkena demensia, kaum rebahan juga berisiko terkena penyakit darah tinggi, diabetes, maupun penyakit jantung dan semuanya bisa mengarah ke Alzheimer.
Jadi biasakanlah untuk melakukan hal-hal produktif dan bergerak.
Berolahraga ringan dengan berjalan keliling kompleks setiap hari cukup untuk menyehatkan otak.
Baca Juga: Tak Perlu Bersedih! Begini Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan yang Sudah Dihapus
***
Source | : | WebMD,insider |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar