GridFame.id - Banyak orang mendambakan memiliki hunian dan barang-barang berharga seperti kendaraan sendiri.
Di era modern seperti sekarang ini, masyarakat bisa memiliki barang impian dengan sistem pembayaran kredit.
Dalam sistem kredit, pihak yang meminjam uang (peminjam) akan membayar kembali jumlah pinjaman yang telah diberikan oleh pemberi pinjaman (kreditur) dalam jangka waktu tertentu.
Tentunya pembayaran disertai dengan bunga dan biaya lainnya yang terkait dengan pinjaman tersebut.
Sistem kredit umumnya digunakan dalam konteks pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pihak yang ingin meminjam uang harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman.
Seperti mempunyai sumber penghasilan tetap, memiliki catatan kredit yang baik, dan sebagainya.
Kebanyakan masyarakat akan menggunakan sistem ini untuk membeli kendaraan dan juga rumah.
Apalagi pemerintah memiliki program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi untuk masyarakat.
Namun sebelum itu, sebaiknya ketahui dulu cara menghitung bunga agar tak gagal bayar cicilan.
Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: KPR Ditolak? Bukan Hanya BI Checking Kotor, 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Dilansir dari laman resmi maucash.id, berikut ini cara menghitung bunga kredit kendaraan hingga KPR:
Bunga flat adalah jenis bunga yang paling mudah dan sederhana, biasanya brosur-brosur kredit motor yang menjelaskan angsuran perbulan pada kolom harga motor menggunakan metode bunga flat.
Pada tipe kredit dengan bunga flat, nilai bunga dan plafon dihitung dengan seimbang sesuai dengan jangka waktu pinjaman atau tenor.
Untuk memudahkan kamu mengerti gambaran penghitungan bunga flat ini, berikut ini adalah contoh kasusnya:
Pak Budi ingin mengajukan kredit tanpa agunan sebesar 120 juta rupiah dengan jangka waktu pelunasan selama 12 bulan dan beban bunga flat sebesar 10% setiap tahunnya.
Maka Pak Budi harus membayar angsuran sebagai berikut:
Jumlah pinjaman: 120 juta
Bunga per tahun :10%
Baca Juga: Ada Keuntungan dan Kerugian yang Harus Ditanggung! Simak Begini Cara Melunasi KPR BTN dan Berkas Pelunasan yang Bisa Dibawa
Jangka waktu : 12 bulan
Cicilan pokok : Rp. 120 juta : 12 bulan = Rp 10 juta/bulan
Bunga : (Rp 120 juta X 10%) : 12 bulan = Rp 1 juta/bulan
Angsuran setiap bulan : Rp 10 juta + Rp 1 juta = Rp 11 juta
Menggunakan perhitungan bunga flat diatas maka besaran angsuran yang harus dibayar Pak Budi setiap bulan selama satu tahun adalah 11 Juta.
Besaran angsuran tidak mengalami perubahan karena bunga flat bersifat tetap.
Sistem perhitungan bunga ini biasa digunakan pada kredit jangka panjang seperti pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA).
Berbeda dengan bunga flat yang bersifat tetap, pada perhitungan bunga efektif, jumlah angsuran Anda semakin lama akan semakin sedikit.
Baca Juga: Seorang Wanita Mengaku Syok Ada Tunggakan Gopaylater 3 Bulan Bikin Susah Ajukan KPR
Hal ini bisa terjadi karena perhitungan bunga melihat nilai sisa pinjaman pokok yaitu jumlah hutang yang belum terbayarkan setiap bulan.
Pak Budi mengajukan kredit KPR sebesar 240 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman efektif sebesar 10% pertahun.
Jadi berapakah angsuran yang harus dibayarkan Pak Budi per bulan?
Pokok pinjaman : Rp. 120.000.000
Bunga per tahun : 10%
Tenor pinjaman : 12 bulan
Cicilan pokok : Rp. 120.000.000 : 12 bulan = Rp. 10.000.000/bulan
Bunga bulan 1: ((Rp. 120.000.000 – ((1-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% : 12 = Rp. 1.000.000
Maka, cicilan Pak Budi pada bulan 1 = Rp. 10.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 11.000.000
Bunga bulan 2:
((Rp120.000.000 – ((2-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp. 916.667
Maka, cicilan Pak Budi pada bulan ke-2 = Rp. 10.000.000 + Rp. 916.667 = Rp. 10.916.667
Dan seterusnya, hingga bunga bulan 12:.((Rp. 120.000.000 – ((12-1) x Rp. 10.000.000)) x 10% : 12 = Rp. 83.333
Maka, cicilan bulan 12 = Rp. 10.000.000 + Rp. 83.333 = Rp. 10.083.333
Dari simulasi diatas Anda bisa melihat adanya pengurangan nilai cicilan yang harus dibayar oleh Pak Budi dari bulan pertama, kedua dan seterusnya.
Hal ini disebabkan bunga efektif bergantung pada sisa pokok pinjaman di bulan-bulan berikutnya.
Sehingga setiap bulan nilai bunga dan angsuran akan semakin rendah.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar