GridFame.id - Jangan lewatkan kesempatan mendapat banyak keberkahan selama bulan Ramadan.
Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan selama sebulan penuh setiap tahunnya.
Ada banyak keistimewaan menjalani ibadah puasa Ramadhan bagi Umat Muslim.
Puasa Ramadhan membantu meningkatkan kesadaran spiritual seseorang dengan mengalami rasa lapar dan haus sepanjang hari dan mengingatkan kita pada pentingnya bersyukur dan bersabar.
Puasa Ramadhan membantu membersihkan jiwa dan tubuh seseorang dari dosa-dosa dan kebiasaan buruk, serta memberikan kesempatan untuk memulai kebiasaan hidup sehat.
Puasa Ramadhan juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan solidaritas sosial dengan membantu orang-orang yang membutuhkan dan berbagi makanan dengan sesama.
Selain itu, puasa Ramadhan juga memberikan kesempatan untuk memperkuat ikatan keluarga dengan melakukan aktivitas bersama, seperti sahur dan berbuka puasa.
Puasa Ramadhan juga merupakan ibadah yang dianjurkan oleh agama Islam, dan pahalanya sangat besar bagi orang yang melakukannya dengan niat yang baik dan ikhlas.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tujuan utama puasa Ramadhan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki diri secara spiritual dan moral, dan bukan sekadar menjalankan ibadah secara mekanis.
Karena itu Umat Muslim dianjurkan untuk menambah keberkahan puasa dengan beberapa amalan.
Simak ini 10 amalan yang bisa menambah pahala puasa.
Baca Juga: Ini Biang Kerok Berat Badan Tak Kunjung Turun Saat Puasa, Tahan Lapar Jadi Sia-sia!
Dilansir dari laman resmi islam.nu.or.id, ini 10 amalan yang bisa membantu menambah pahala puasa:
Makan sahur merupakan amalan berpahala di bulan Ramadhan, mekipun hanya seteguk air dan hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw.
Artinya: “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).
Adapun sahur yang dianjurkan adalah di waktu akhir, selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan: apakah masih malam atau sudah terbit fajar. Rasulullah saw bersabda:
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
Baca Juga: Dijamin Tidak Lemas sampai Buka! Ini Tips Agar Tak Mudah Haus saat Puasa
Amalan selanjutnya adalah menyegerakan berbuka sebelum shalat maghrib, saat pertama berbuka, sunnahnya dilakukan dengan kurma dan jika tidak ada, hendaknya dengan air, berdasarkan sabda Rasulullah:
فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ
Artinya: “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).
Urutan sebaiknya adalah pertama dengan kurma basah (ruthab) jika ada, jika tidak, maka dengan kurma kering (tamar).
Jika tidak, maka dengan air, hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw yang selalu berbuka dengan kurma basah dan jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering, jika tidak ada beliau berbuka dengan air putih.
Bagaimana seandainya tidak ada kurma dan air, yang ada misalnya madu dan susu, maka dahulukanlah madu walaupun sama-sama manis.
Adapun doa berbuka puasa adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya, "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Mandi besar dari junub, haid, atau nifas dilakukan sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.
Menjaga lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram, seperti berbohong dan mengumpat sebab, semuanya akan menggugurkan pahala puasa.
Umat Islam dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa, seperti berbuka puasa sampai perut menjadi kekenyangan atau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan nafsu.
Baca Juga: Jangan Sampai Membatalkan Niat! Simak Ini 8 Tips Agar Tetap Kuat Puasa Meski Lupa Sahur
Orang yang berpuasa hendaknya memperbanyak sedekah kepada sesama, terutama sedekah makanan atau minuman untuk berbuka puasa.
Sebab, orang yang memberi makanan atau minuman untuk orang berpuasa mendapat pahala yang setimpal dengan pahala puasa orang yang disedekahi.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
Sebaiknya i’tikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka diutamakan sepuluh hari bulan Ramadhan.
Paling tidak bisa mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan Ramadhan, semakin banyak khatam semakin baik sebagaimana dianjurkan oleh banyak ulama.
Konsisten dalam menjalankan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan, semua amalan sunnah yang dilakukan di bulan ini tidak putus setelah Ramadhan selesai.
Baca Juga: Jangan Nekat! Ingat Baik-baik, Ini 3 Tanda-tanda Ibu Hamil Harus Segera Membatalkan Puasa
Source | : | Islam.nu.or.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar