GridFame.id - Tahukah Anda kalau ada asuransi penyakit kritis?
Ya, bagi Anda atau keluarga yang punya penyakit kritis, wajib banget tahu info yang satu ini.
Yang namanya penyakit kritis, kita tidak bisa prediksi kapan akan memburuk dan membaik, bahkan saat sudah berobat dan memperbaiki gaya hidup.
Ada terlalu banyak kemungkinan yang bisa terjadi dan harus dihadapi.
Menurut data Riset dan Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), ada beberapa penyakit yang bisa disebut dengan penyakit kritis.
Penyakit kritis ada beberapa macam, di antaranya adalah:
Kanker jadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia.
Kanker merupakan istilah lain dari tumor ganas di beberapa bagian tubuh yang bisa menimpa semua orang dan semua golongan umur.
Dirut RS Kanker Dharmais Jakarta mengatakan bHQ biaya pengobatan pasien pengidap kanker harus menjalani berbagai rangkaian pengobatan seperti kemoterapi, imunoterapi, hingga operasi.
Pasien harus mendapat dukungan fasilitas penunjang seperti CTScan dan transfusi darah, yang jika ditotal bisa menelan biaya hingga Rp300 juta.
Duh, besar banget, ya?
Baca Juga: Mau Siapkan Warisan Pakai Asuransi Jiwa? Bolehkah Ambil Lebih dari Satu Jika Punya Banyak Anak?
Penyakit ini terjadi ketika adanya gangguan dalam pasokan darah ke otak.
Orang yang terkena stroke biasanya mengalami gangguan pada pergerakan badannya dan bisa terjadi secara tiba-tiba.
Melansir Hellosehat, disebutkan bahwa biaya pengobatan stroke bisa mencapai sekitar Rp150 juta hingga Rp450 juta.
Diabetes merupakan suatu jenis penyakit metabolisme kronis yang disebabkan karena berkurangnya efektivitas insulin.
Jika terluka, pasien diabetes juga sulit disembuhkan, sehingga tak jarang, mereka harus menjalani proses amputasi yang menelan biaya hingga sekitar Rp 150 juta.
Gangguan dari penyakit jantung memang cukup beragam, mulai dari gangguan pembuluh darah, irama, katup dan lainnya.
Biaya pengobatan jantung juga bervariasi, namun yang jelas bisa menyentuh sekitar Rp250 juta.
Tentu saja, masih ada beberapa penyakit kritis selain empat penyakit di atas yang harus kita waspadai.
Beberapa penyakit kritis lainnya adalah gagal ginjal, gangguan saraf akut, hepatitis, meningitis, hingga HIV/Aids.
Oleh sebab itu, memiliki asuransi penyakit kritis bisa jadi penting.
Asuransi penyakit kritis akan melindungi kita dari kerugian finansial akibat biaya pengobatan penyakit ini.
Baca Juga: Sebelum Membeli Asuransi Melahirkan, Simak Beberapa Hal Harus Dipahami
Berikut adalah ciri dan tips memilih asuransi penyakit kritis agar tepat guna.
Asuransi penyakit kritis yang baik seharusnya memiliki cakupan perlindungan yang cukup luas.
Semakin banyak jenis penyakit kritis yang dilindungi, maka ini menunjukkan makin lengkapnya perlindungan yang bisa diberikan oleh asuransi tersebut.
Setiap orang tentunya memiliki riwayat kesehatan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, ancaman penyakit kritis yang kita alami pun tidak bisa disamakan.
Penting sekali untuk mengenali jenis-jenis penyakit kritis yang masuk dalam cakupan perlindungan sebuah asuransi.
Manfaat ini akan sangat berguna bagi keluarga yang ditinggalkan, agar dapat melanjutkan hidup dengan layak.
Setelah itu, keluarga yang ditinggalkan pun akan kehilangan pendapatan hingga aset, hingga akhirnya standar hidup mereka jadi turun.
Ketika dokumen-dokumen klaim sudah lengkap, maka dalam jangka waktu tertentu, uang pertanggungan akan sampai ke tangan keluarga Tertanggung.
Dalam memilih asuransi ini tentu tidak bisa sembarangan.
Berikut adalah tips memilih asuransi penyakit kritis yang harus Anda ketahui.
Baca Juga: Punya BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta, Bisakah Diklaim Dua-duanya Jika Mendadak Jatuh Sakit?
Langkah pertama tentu saja dengan cara mengenali diri sendiri dan mengetahui riwayat penyakit atau penyakit turunan.
Penyakit keturunan sejatinya merupakan penyakit yang diwariskan dari salah satu atau kedua orangtua kepada anaknya.
Semua orang tentu ingin memiliki badan yang sehat, tapi penyakit keturunan ini umumnya sulit dihindari dan bisa menyerang kita di kemudian hari.
Selain penyakit turunan, kenali pulalah riwayat kesehatan kita dengan baik.
Sehingga kita bisa memahami risiko-risiko kesehatan kita di masa depan.
Semakin banyak cakupan perlindungan yang kita ambil dalam sebuah asuransi penyakit kritis, maka makin besar pula premi yang harus dibayarkan.
Seperti yang sudah disebut di atas, kenali diri sendiri dan kenali pula penyakit-penyakit turunan dan penyakit lain yang berpotensi menyerang kita di masa depan.
Serta sesuaikan kebutuhan mana yang bisa dicover dengan pendapatan kita.
Tak sedikit perusahaan asuransi yang menawarkan produk yang cukup menggiurkan dengan premi murah.
Kita bisa mencari tahu lewat media sosial atau bertanya kepada kerabat yang sudah memiliki asuransi dari merk tertentu.
Itulah hal-hal yang mesti Anda ketahui seputar asuransi ini.
Baca Juga: Antara Membeli Asuransi vs Investasi, Manakah yang Lebih Penting Untuk Masa Depan Anak?
Intinya, tubuh yang sehat memang impian dari semua orang, tapi sehat finansial juga harus kita miliki.
Penyakit kritis dapat merenggut kemapanan keluarga kita pada masa yang akan datang.
Jadi, salah satu cara paling efektif untuk melindungi finansial kita di masa depan adalah dengan memiliki proteksi penyakit kritis.
Source | : | Manulife.co.id |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar