Dengan data ini, peneliti kemudian menganalisis dan menyimpulkan, reinfeksi yang diduga disebabkan varian Omicron ini mencapai tiga kali dibandingkan varian Delta atau Beta yang sebelumnya telah menyerang Afrika. Kasus dianggap infeksi ulang jika mereka dites positif dalam waktu 90 hari
“Infeksi ulang baru-baru ini telah terjadi pada individu yang infeksi utamanya terjadi di ketiga gelombang dengan sebagian besar mengalami infeksi primer pada gelombang Delta,” jelas Pulliam.
Kendati sudah menemukan bukti terjadinya reinfeksi, Pulliam memperingatkan bahwa mereka belum memiliki informasi tentang status vaksinasi individu.
Karena itu pihaknya tidak dapat menilai sejauh mana Omicron ini menghindari kekebalan yang diinduksi vaskin.
Ia menuturkan saat ini para peneliti sedang berencana untuk memepelajari lebih lanjut.
Baca Juga: Ahli Mengungkap Varian Omicron Tidak Terdeteksi PCR, Ini Tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)